Senin, 03 September 2012

Membangun Pabrik Sabar

Suatu ketika di sebuah acara keputrian...
Seorang ustadzah yang merupakan salah satu pembicara dalam acara tersebut menyampaikan sebuah tausiyah yang sangat membekas di hati ana,
"Seorang ibu tidak hanya harus punya banyak kesabaran, seorang ibu juga harus punya pabrik sabar. Jika seorang ibu hanya punya banyak kesabaran, maka suatu ketika bisa saja rasa sabarnya habis. Akan tetapi, jika seorang ibu punya pabrik sabar, maka rasa sabarnya tidak akan pernah habis, selalu ada stok sabar bagi keluarganya...."

Ana jadi teringat pada ibunda tercinta. Betapa besar pabrik sabar yang ibu miliki... dan produksi pabrik sabar ibu tidak pernah habis meski dibagi-bagikan kepada anak-anaknya, tak pernah habis...bahkan semakin bertambah banyak sabar ibu untuk ana seiring bertambahnya umur ana.
Ah,ibuku tercinta.

" .... Untuk itu, ukhti fillah... Inilah saatnya bagi antunna untuk mulai membangun pabrik sabar masing-masing karena setiap perempuan pada hakikatnya suatu saat menjadi seorang ibu," lanjut sang ustadzah.

Hmm... Membangun pabrik sabar.

Pabrik sabar seorang ibu tak akan pernah boleh berhenti beroperasi, walau hari libur sekalipun..

Tidak ada komentar :

Posting Komentar