Jumat, 29 Juni 2012

Do’a Rasulullah saw. di saat Qiyamul lail, dari Ibnu Abbas ra.

Kelak, pada gilirannya nanti, kita juga akan di panggil menghadap-Nya. Dan Dia Yang Maha Kuasa akan menanyakan nikmat yang telah diberikan-Nya, untuk apa kita gunakan? Adakah untuk jalan cinta di jalan-Nya?

Jika kita memahami bahwa jalan cinta adalah keindahan, kenikmatan dan kesejukkan maka saya yakin semua kita akan meletakkan itu semua di dalam diri kita terlebih dahulu sebelum memberikannya kepada semua orang.

Para pejuang cinta haruslah mampu membuat banyak orang merasakan keindahan Islam melalui dirinya. Merasakan kenikmatan berjuang bersama dengannya. Dan selalu memberikan kesejukkan ke dalam hati banyak orang di kala angin gersang nan panas menimpa mereka. Itulah yang dilakukan Rasulullah saw di jalan dakwahnya kala itu, membuat semua para sahabat merasa paling dicintai dan para musuh pun menaruh hormat dan segan kepadanya.

Maka jalan cinta kita adalah keindahan, kenikmatan, dan kesejukkan. Dan itu semua lahir dari kedekatan kepada Allah swt., pemahaman yang benar terhadap Islam dan akhlakul karimah yang sangat luar biasa.

Terapkanlah itu semua wahai saudaraku di dalam dirimu. Agar banyak manusia merasakan keindahan, kenimatan, dan kesejukan di jalan cinta kita. Setelah ini, jangan lagi ada gersang di jalan cinta kita disebabkan ulah tangan-tangan kita sendiri.

Ya Allah, jadikan di dalam hatiku cahaya, pada pandanganku cahaya, pada pendengaranku cahaya, dan dari sisi kananku cahaya, dari sisi kiriku cahaya, dari atasku cahaya, dari bawahku cahaya, dari depanku cahaya, dari belakangku cayaha, dan agungkanlah untukku cahaya.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar